PEMALANG, suaramerdeka.com– Keberadaan lahan sawah lestari di pinggir-pinggir jalan sekarang ini susah dipertahankan.Banyak investor mengincar lahan tersebut untuk akan mendirikan usaha, pabrik atau industri di Pemalang.
''Oleh karena itu Perda tata ruang perlu di-review. Kini permasalahan sudah bertubi-tubi. Tidak mungkin saya mempertahankan sawah lestari di pinggir jalan negara dan provinsi,'' kata Sekda Pemalang, Budhi Rahardjo, mewakili Bupati Pemalang, Junaedi, ketika meresmikan pabrik garmen PT Ria Indah Terang Abadi di Jalan Raya Beji, Pemalang.
Menurutnya, investor akan masuk ke daerah syaratnya ada tiga sesuai Millennium Development Goals (MDGs). Yaitu pabrik berada di samping infrastruktur yang baik, tersedia air bersih, tidak pakai sumur dalam karena pajaknya tinggi dan ketersediaan listrik negara.
Oleh karena itu, kata Sekda, sawah ada di pinggir jalan provinsi atau jalan negara diperuntukan zona industri. Pengaruhnya sekarang sudah nampak. Banyak investor berdatangan ke Pemalang.
Di antaranya pabrik rambut wig dari Korea di Bantarbolang dan beberapa pabrik garmen di wilayah Comal. Selain itu ada investor akan menghidupkan lagi pabrik gula Comal Baru.
Peluang Kerja
Dengan banyaknya investor yang mendirikan pabrik di Pemalang itu, membuka peluang kerja sehingga perlu dipikirkan mengenai penyediaan tenaga kerja, karena rata-rata setiap pabrik membutuhkan sekitar 200 orang.
Disnaker diminta menyiapkan calon tenaga kerja di Pemalang lulusan SMA yang belum terampil bekerja. Mereka masih perlu dilatih terampil dalam bekerja. Selain itu perlu disiapkan mental para pekerja untuk tidak senang demo menuntut kenaikan upah kerja.
Menurut Sekda jika ada permasalahan agar dibicarakan bersama secara tripartit (perusahaan, serikat pekerja dan Disnaker), sehingga masing-masing pihak tidak dirugikan. Jika tuntutan gaji terlalu tinggi, padahal pengusaha tidak mampu, pabrik bisa gulung tikar.
(Saiful Bachri /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/20031/Diincar-Investor-Sawah-Susah-DipertahankanBagikan Berita Ini
0 Response to "Diincar Investor, Sawah Susah Dipertahankan"
Post a Comment