TEGAL, suaramerdeka.com- Warga di Kabupaten Tegal yang menderita gangguan kejiwaan pada 2017 tercatat 1.161 jiwa. Dari jumlah itu, 863 orang mengalami gangguan ringan, sedangkan 244 orang mengalami gangguan jiwa berat.
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Kiswandi, penderita paling banyak di wilayah Puskesmas Slawi yakni sejumlah 140 orang.
Dari jumlah itu, 81 orang terdeteksi mengalami gangguan jiwa ringan dan 59 orang terdeteksi gangguan jiwa berat. Jumlah penderita gangguan jiwa di Slawi terus bertambah. Saat ini tercatat jumlah penderitanya mencapai 204 orang. Penanganan penderita gangguan jiwa dilakukan oleh Puskesmas dan rumah sakit.
Menurut Kuswandi, tekanan ekonomi mendominasi pemicu gangguan kejiwaan, meski beragam faktor lain turut menyertai. Dari tahun ke tahun jumlah warga yang terdeteksi menderita gangguan jiwa diperkirakan mengalami peningkatan.
‘’Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 oleh Kemenkes memperkirakan penderita gangguan jiwa di Kabupaten Tegal mencapai 5.000-an. Sementara pada 2017, hasil pendataan 29 Puskesmas di Kabupaten Tegal, baru ditemukan 1.161 jiwa,’’ jelas Kiswandi, Rabu (21/3).
Kasus Tersembunyi
‘’Untuk gangguan jiwa ringan penanganan dapat dilakukan di Puskesmas meliputi konsultasi dan advokasi. Sedangkan gangguan jiwa berat dilakukan pengobatan di Rumah Sakit Mitra Siaga, RSUD dr Soeselo Slawi bahkan dirujuk ke RSJ Semarang atau Magelang,’’ tambahnya.
Kiswandi mengatakan, untuk menemukan penderita gangguan jiwa pada 2018 ini akan dilakukan skrining oleh petugas Puskesmas dibantu masyarakat. Gangguan jiwa gangguan jiwa merupakan penyakit yang dapat dialami setiap orang.
Gangguan jiwa disebabkan oleh beberapa macam faktor seperti faktor genetik, maupun penyebab umum lainnya, seperti depresi atau stres. ‘’Penyakit ini karena tekanan sosial. Masih banyak kasus yang tersembunyi, karena pihak keluarga merasa malu. Bukannya dirawat, justru penderita dirumahkan,’’ kata Kiswandi.
Sementara itu, dengan banyaknya warga Slawi yang menderita gangguan jiwa, Puskesmas Slawi membuat jejaring pemberdayaan masyarakat dengan membentuk Kader Kesehatan Jiwa (Keswa). Salah satu tugasnya mengingatkan keluarga /penderita gangguan jiwa untuk rutin berobat, sehingga tidak kambuh kembali.
(Cessnasari /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/20317/Penderita-Gangguan-Jiwa-di-Slawi-TerbanyakBagikan Berita Ini
0 Response to "Penderita Gangguan Jiwa di Slawi Terbanyak"
Post a Comment