SALATIGA,suaramerdeka.com- Sebanyak 854 unit sumur resapan telah dibangun guna mendukung suplai tangkapan air di Sumber Air Senjoyo, yang selama ini menjadi sumber baku PDAM Kota Salatiga. Saat hujan turun, sumur yang berada di sekitar lereng Gunung Merbabu tersebut mampu menyerap air 68,32 liter/detik. Adanya sumur resapan tersebut mampu meningkatkan debit air mata air Senjoyo, yang dalam beberapa tahun ini mengalami penurunan drastis.
Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Kota Salatiga, Samino ketika menerima kunjungan lapangan Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene, Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH Plus), kemarin. IUAWASH Plus melakukan kunjungan lapangan di dua tempat, yakni ke Kantor PDAM dan Sumber Air Senjoyo di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Samino mengungkapkan, penurunan debit air sumber air bersih terjadi hampir di semua daerah, termasuk di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Salah satunya di Sumber Mata Air Senjoyo, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Pada tahun 1995 debit air mata air Senjoyo mencapai 1.115 liter/detik. Namun pada 2008 debit air turun menjadi 838 liter/detik.
Kemudian pada 2014 lalu, saat musim kemarau debit air menyusut 40%. Adapun penyebab penyusutan debit air adalah perubahan tata guna lahan di sekitar mata air Senjoyo yang terjadi antara kurun waktu 2003 hingga 2011.
''Adanya perubahan tata guna tersebut membuat 20?ri luas lahan yang ada di sekitar kawasan mata air Senjoyo tidak bisa menyerap air lagi. Akibatnya, ketersedian air tanah terus menurun,'' jelas Samino.
Atas dasar tersebut PDAM Kota Salatiga bekerja sama dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thoyibah (SPPQT) dan IUWASH Plus membuat program konservasi air dengan membangun sumur resapan dan penghijauan di sekitar mata air Senjoyo dan beberapa daerah tangkapan air di lereng Gunung Merbabu, di mana aliran air tanahnya mengalir ke Senjoyo.
Kepedulian Masyarakat
Di sisi lain, kata dia, masyarakat harus peduli dengan ketahanan stok air yang berada di dalam tanah (alam), yang selama beberapa tahun belakangan mengalami penurunan. Warga juga diimbau membuat resapan di sekitar rumah. Ini cara yang paling efektif untuk menjaga ketersedian air.
Ketua Dewan Pertimbangan SPPQT Bahrudin mengungkapkan, program pembangunan sumur resapan tidak hanya mengembalikan air ke alam, melainkan bisa menjaga tingkat kesuburan tanah. Humus yang terkandung dalam tanah tidak hanyut terbawa aliran arus air hujan.
Sementara itu, Asep Mulyana dari IUWASH Plus menerangkan, program konservasi air yang dilaksanakan bekerja sama dengan PDAM Kota Salatiga dan SPPQT di daerah tangkapan air di kawasan Gunung Merbabu, mampu meningkatkan debit air Senjoyo. Hal ini bisa menjaga ketahanan ketersedian air tanah, sehingga kebutuhan air bersih masyarakat bisa terus terjaga.
Diterangkannya, program konservasi itu terus dikembangkan, karena sangat efektif dalam upaya peningkatan kapasitas mata air Senjoyo yang digunakan sebagai sumber air PDAM Kota Salatiga dan masyarakat sekitar.
(Surya Yuli P /SMNetwork /CN38 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/20144/854-Sumur-Resapan-Dukung-Pelestarian-SenjoyoBagikan Berita Ini
0 Response to "854 Sumur Resapan Dukung Pelestarian Senjoyo"
Post a Comment