Search

Warga Jebres Tutup Pintu Komunikasi dengan Pemkot Surakarta

SOLO,suaramerdeka.com– Warga yang masih bertahan di  lahan Hak Pakai (HP) Nomor 105 di Kelurahan/Kecamatan Jebres, menutup pintu komunikasi dengan pihak Pemkot Surakarta. Mereka tidak merespons ajakan pemkot dan menolak sejumlah solusi yang ditawarkan.

Oleh karena itu, jika sampai minggu ini mereka tetap bertahan, Pemkot bakal melayangkan surat peringatan (SP) pertama. Peringatan tertulis itu diberikan lantaran mereka tetap enggan pindah dari lokasi itu, sebagaimana instruksi Pemkot.

"Dalam minggu ini SP satu akan diberikan," tegas Kepala Satpol PP Sutarja, Selasa (27/3). Selain masih nekat menghuni lahan di kawasan Solo Techno Park (STP) tersebut, peringatan dilayangkan kepada warga karena mereka telah menutup pintu komunikasi. "Diundang mediasi saja sudah tidak mau datang."

Jika tidak diindahkan, maka Pemkot bakal menindaklanjuti SP pertama itu dengan surat serupa untuk kali kedua. "SP kedua akan diberikan sesudah tujuh hari (sejak pemberian peringatan pertama). Jika tetap tidak dipatuhi, maka tiga hari berikutnya akan diberikan SP ketiga," tandas Sutarja.

Takut Tetangga

Sutarja mengklaim, sebagian penghuni lahan HP 105 bersedia mematuhi keputusan Pemkot, tapi ada sebagian yang lain yang menolak. Dia  pengin pindah dari tanah itu dan menerima tali asih yang disediakan Pemkot. "Tapi ada rasa takut dengan temannya (tetangga)," kata dia.

Satpol PP juga siap membongkar paksa 15 bangunan milik warga di lahan HP 105, manakala tiga peringatan tertulis tersebut tidak direspon positif. "Kalau wargangeyel

, apa boleh buat.Toh

sebenarnya setiap hari kami siap seandainya mereka mau bertemu dan berkomunikasi. (Sampai SP tiga belum diterbitkan) ya masih bisa (dibicarakan)," terangnya.

Sebagaimana diketahui, lahan HP 105 bakal dikosongkan Pemkot guna mendukung pengembangan STP. Namun sebagian penghuni menolak pindah dari lokasi itu, kendati Pemkot menawarkan sejumlah tali asih. Warga meminta agar lahan tersebut diserahkan kepada mereka agar untuk tmpat tinggal.

Penolakan warga tersebut membuat Pemkot bersikap tegas. Bangunan warga bakal dibongkar paksa, seandainya mereka tak kunjung mematuhi keputusan Pemkot.

Sementara itu koordinator warga Jebres Tengah yang menghuni lahan HP 105, Dwi Yustanto menegaskan, seluruh warga bergeming dengan peringatan tersebut. Menurut dia, warga akan tetap tinggal di lahan HP 105, lantaran tidak memiliki pilihan lain. 

(Agustinus Ariawan /SMNetwork /CN38 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/21019/Warga-Jebres-Tutup-Pintu-Komunikasi-dengan-Pemkot-Surakarta

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warga Jebres Tutup Pintu Komunikasi dengan Pemkot Surakarta"

Post a Comment


Powered by Blogger.