Proyek Rel Ganda, Sembilan Rumah di Mojo Kulon Dibongkar

SRAGEN, suaramerdeka.com- Sembilan rumah di Kampung Krandah Sari RT 05, Mojo Kulon, Sragen yang menempati lahan di jalur pemasangan rel ganda (double track), akhirnya dibongkar. Pembongkaran dilakukan setelah pemilik tanah menerima ganti rugi yang layak.

‘’Ada sembilan rumah yang dibongkar untuk keperluan pemasangan rel ganda,’’ tutur Mujiono, tokoh masyarakat Kampung Krandah Sari saat ditemui, kemarin. Pembongkaran berlangsung lancar, karena sebelumnya pihak Kementerian Perhubungan melalui PT KA dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), sudah menyelesaikan ganti rugi tanah dan bangunan milik warga Kampung Krandah Sari.

‘’Ganti rugi sudah diterima,meski di sini ada pembongkaran rumah namun tidak ada gejolak,’’ tuturnya. Tidak semua rumah yang dibongkar itu milik pribadi. Setidaknya ada lima rumah yang berdiri di atas tanah milik PT Kereta Api dan empat rumah berstatus hak milik.

Rumah hak milik Riska, Srimurni, Sinung dan Manteb. Sedangkan rumah yang berdiri di atas tanah milik PT KA, Sugiyono, Sri, Sunar, Satupan, Pangat dan sebuah Mushala Al Fattah. ‘’Mushala Al Fattah yang dibongkar dibangun lagi di sebelah barat Kampung Krandah Sari,’’ tutur Mujiono, mantan Ketua RT 05 Kampung Krandah Sari.

Sinung yang semula membeli rumah dan tanah seluas 200 m2 setahun lalu sebesar Rp 300 juta, kini mendapat ganti rugi berlipat karena tanah dan rumahnya terkena proyek rel ganda. Ganti rugi yang diterima Sinung, lanjut Mujiono mencapai Rp 900 juta. ‘’Iistilahnya bukan ganti rugi, tapi ganti untung,’’ tuturnya.

Sedangkan bagi warga yang menempati tanah milik PT kA, meski dibongkar namun tetap mendapatkan kompensasi. Di antara kompensasi itu ada uang bongkar, uang boyongan atau pindahan rumah dan uang kontrak rumah selama setahun.

‘’Di luar itu dijanjikan uang ganti rugi, namun tidak sebesar ganti rugi yang diterima warga yang memiliki hak milik atas tanah,’’ tambah Mujiono.

(Anindito AN /SMNetwork /CN34 )

Let's block ads! (Why?)