JAKARTA,suaramerdeka.com- Polemik novel Ghost Fleet dinilai positif dan menjadi alarm bagi Indonesia. Karena yang lebih penting adalah apa yang harus dilakukan oleh Indonesia mulai dari sekarang.
"Jika skenario berjalan linear dan Indonesia tidak melakukan apa-apa, maka bangsa ini akan menjadi pelanduk yang terinjak-injak, diantara dua gajah yang bertarung," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta dalam pesan singkatnya, Minggu (25/3).
Menurutnya, bila pada tahun 2030 Amerika Serikat tidak melakukan interupsi, maka akan terjadi crossing line atau persimpangan. Yaitu dimana China diprediksi akan menjadi kekuatan nomor 1 dunia mengalahkan AS, baik dari sisi ekonomi, teknologi dan militer.
"Dua gajah besar itu akan bertarung memperebutkan hegemoninya atas dunia. Bagaimana kita meresponnya, menjadi sangat menentukan masa depan Indonesia," ujarnya.
Anis menambahkan, yang lebih penting adalah Indonesia menyiapkan diri menjadi faktor interupsi itu. Selain itu, Indonesia harus mampu memimpin dan menggalang ASEAN untuk menjadi kawasan yang lebih independen dan mampu mengartikulasikan kepentingannya sendiri.
"ASEAN jangan terombang-ambing dalam tarik-menarik Amerika - China. Apalagi jika China benar-benar menjadi kekuatan notor 1 dunia, maka dominasi negeri Tirai Bambu itu di Asia akan mutlak," tandasnya.
Bersama ASEAN, kata dia, Indonesia harus menjadi pemain global. Selain itu Indonesia harus bisa menjadi faktor interupsi yang mencegah terjadinya perang antara dua kekuatan adidaya dunia tersebut.
"Sebab pada dasarnya, masyarakat dunia tidak menginginkan terjadinya perang," tegasnya.
(Saktia Andri Susilo /SMNetwork /CN38 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/20719/Polemik-Ghost-Fleet-Alarm-bagi-IndonesiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Polemik Ghost Fleet Alarm bagi Indonesia"
Post a Comment