Produksi Padi Demplot Gemantar 10 Ton/Hektare

WONOGIRI, suaramerdeka.com- Petrokimia Gresik bersama kelompok tani Sari Bumi 1 Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri mengadakan demonstrasi plot (Demplot) tanaman padi di desa setempat. Hasil sampel ubinan pada Demplot yang menggunakan pupuk Petroganik, Demfarm, dan Phonska Plus itu diperkirakan 10,2 ton gabah kering per hektare.

Panen pada Demplot di Desa Gemantar tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa, Selasa (27/3). Panen juga dihadiri kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan & Pangan) Wonogiri, Safuan, Manajer Petrokimia Gresik, Agus Adriansyah, Camat Selogiri, Sigit Purwanto, Ketua Komisi III DPRD Wonogiri, Bambang Sadriyanto, dan Dandim 0728/Wonogiri yang diwakili Danramil 02/Selogiri, Kapten Inf Sunardi.

Kepala Dispertan & Pangan Wonogiri Safuan mengatakan, Demplot tanaman padi tersebut diterapkan pada sawah seluas lima hektare dengan pola tanam sistem Jajar Legawa. "Hasil ubinan 10,2 ton per hektare itu luar biasa. Karena rata-rata panen di Wonogiri berkisar 5,8-5,9 ton gabah kering per hektare," katanya.

Pemupukan Berimbang

Dia mengungkapkan, Demplot tersebut menelan biaya produksi sekitar Rp 20 juta. Ada pun pendapatan dari hasil penjualan gabah kering ditaksir Rp 47 juta. Dengan demikian, keuntungan petani bisa Rp 27 juta.

Manajer Petrokimia Gresik Agus Adriansyah menerangkan, pihaknya menggalakkan kampanye untuk mengajak petani melaksanakan pemupukan berimbang. Ada pun komposisi pupuk dalam satu hektare sawah adalah 500 kilogram Petroganik, 300 kilogram Phonska dan 200 kilogram Urea.

Sementara itu, Wakil Bupati, Edy Santosa meminta kepada Dinas Pertanian dan produsen pupuk untuk menjaga suplai pupuknya. Tujuannya agar tidak terjadi kelangkaan pupuk di kalangan petani. "Perlu diadakan lebih banyak Demplot. Kalau Demplotnya sukses bisa diikuti petani. Tapi kalau gagal, cari terobosan-terobosan baru lagi," kata Wakil Bupati.

(Khalid Yogi /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)