Wali Kota Semarang Targetkan LRT Dibangun Mulai 2019

SEMARANG, suaramerdeka.com- Sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, terus mendorong persiapan pembangunan Light Rail Transit (LRT). Wali kota yang akrab disapa Hendi ini menargetkan, pembangunan LRT dimulai pada 2019. "Pembangunan monorel dari Bandara Achmad Yani yang baru ke Simpanglima menjadi penting untuk mendukung arah kebijakan Semarang pada 2019. Tahun depan kami fokus penguatan struktur ekonomi yang didukung oleh peningkatan sektor perdagangan dan jasa," ujar Hendi, Senin (26/3).

Pada Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2019 di Ruang Lokakrida Lantai 8, Balai Kota, Senin (26/3), Hendi juga ingin adanya pengadaan lahan Semarang Outer Ring Road (SORR), pembangunan perlintasan tidak sebidang di Jalan Madukoro dan Jalan Anjasmoro Raya, serta kajian pembangunan Jembatan Madusono (Madukoro-Kokrosono). Ada pun arah kebijakan Semarang Hebat 2016-2021 yang ingin dicapai Hendi dimulai dari penyiapan infrastruktur untuk mendukung Kota Metropolitan yang sejahtera dan melayani pada tahun 2017. Kemudian arah kebijakan pada 2018 mewujudkan pengembangan infrastruktur untuk memecahkan masalah besar perkotaan dan daya saing SDM.

Sementara di tahun 2019, kebijakan pembangunan diarahkan pada penguatan struktur ekonomi yang didukung oleh peningkatan sektor perdagangan dan jasa. Ada pun pada 2020 arah kebijakan Semarang Hebat, terwujudnya pemantapan Semarang sehat, cerdas, tangguh, melayani, dan berdaya saing.

11 Prioritas

''Ada 11 prioritas pembangunan. Peningkatan potensi unggulan daerah berdaya saing, pembangunan konektivitas pusat-pusat ekonomi, pemantapan pelayananan publik. Tata kelola pemerintahan, penurunan pengangguran, penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan layanan kesehetan, penguatan ketahanan pangan, penanggulangan bencana dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pembangunan,'' imbuhnya.

Pembangunan LRT tersebut mendapatkan dukungan dari Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K). Beberapa waktu lalu, Ketua Harian DP2K, Prof Sudharto P Hadi meminta agar kemacetan di Kota Semarang bisa segera diatasi. Salah satunya dengan pengoperasian LRT.

''Ini menjadi upaya memindahkan masyarakat yang semula menggunakan transportasi pribadi beralih ke transportasi umum. LRT punya jalur sendiri, sehingga tidak terkena macet atau menambah kemacetan,'' ujar Prof Sudharto.

Untuk saat ini, ujarnya, yakni terus mengembangkan BRT Trans Semarang. Keberadaan BRT yang kini punya enam koridor diharapkan bisa benar-benar menjadi solusi kemacetan. Pengembangan itu, yakni terus meningkatkan kenyamanan dan kemurahan, agar masyarakat mau naik BRT dan meninggalkan kendaraan pribadi. ''Permasalahan kemacetan harus segera ditangani. Selain menyiapkan LRT, juga meningkatkan dan pengembangan BRT Trans Semarang,'' sambungnya.

(Hendra Setiawan /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)