BANDUNG,suaramerdeka.com- Cagub Ridwan Kamil mendapat keluhan warga atas pencemaran air saat mengunjungi wilayah Desa Ciwalengke, Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (28/3). Menurut warga, pencemaran air itu terjadi sejak komplek industri dibangun pada Tahun 1980-an.
“Kami kesulitan mendapat air bersih. Saat kemarau kami kesulitan air, karena air kotor tercemar limbah pabrik, saat musim hujan limbah celupan pabrik merembes masuk ke sumur-sumur warga,” kata Iim (50).
Ditambahkan, air sumur pun sering kali berubah warna, kadang merah atau hitam. Air yang tercemar itu kemudian digunakan untuk kebutuhan cuci dan mandi. Untuk kebutuhan memasak dan konsumsi, masyarakat harus beli air galon isi ulang.
Dalam keterangan yang diterima, Ridwan Kamil menanggapi keluhan itu dengan mengatakan solusi sementara yakni perlunya penyaringan air berupa permunian air secara berulang-ulang agar kondisi air menjadi lebih baik.
“Salah satu gagasan saya ada instalasi penyaringan air. Air itu pada dasarnya bisa dimurnikan, tetapi tanpa sistem penyaringan teknologis, air itu bercampur dengan bakteri. Maka harus dipastikan di awal ada sistem irigasi yang bisa difilter dengan teknologi membran dan didistribusi ke rumah-rumah ketika sudah bersih,” jelas RK.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini pun menambahkan, gagasan lain adalah perpanjangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ke rumah warga. Jika tidak memungkinkan akan dicoba sistem artesis yang terjangkau. “Tapi apapun itu, kami akan cari solusi dan inovasi dengan filtrasi air tadi,” kata dia.
Khusus untuk pabrik yang masih membuang limbah langsung ke Sungai, menurut Kang Emil harus ada penegakan hokum yang tegas. Diakuinya selama ini hukum lingkungan telah jelas, sehingga penegakannya seringkali diabaikan. “Penegakan hukum terhadap pabrik yang bandel harus tegas," tandasnya.
(Setiady Dwi /SMNetwork /CN38 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/21154/RK-Dapat-Keluhan-Pencemaran-AirBagikan Berita Ini
0 Response to "RK Dapat Keluhan Pencemaran Air"
Post a Comment