Begini Modus Pengganjal ATM di Jogja

SLEMAN, suaramerdeka.com- Kepolisian Daerah (Polda) DIY meminta masyarakat di Kota Jogja dan sekitarnya untuk waspada dalam transaksi menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) setelah jaringan komplotan pengganjal mesin ATM masuk ke provinsi ini. Hal ini ditandai dengan tertangkapnya lebih dari sepuluh pelaku aksi kejahatan tersebut.

“Ada 17 pelaku yang kami tangkap dari berbagai lokasi dengan tindak kejahatan mereka di wilayah DIY. Dari Polres Sleman ada 1 LP (laporan), lalu Polresta Jogja 1 LP dan Polres Bantul 2 LP,” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo saat jumpa pers di Mapolda, Selasa (20/3).

Ke-17 pelaku yang ditangkap sebagian besar beraksi dengan modus mengganjal ATM. Maksudnya, oleh pelaku yang biasa beraksi lebih dari dua orang itu sengaja mengganjal kartu ATM milik korban dengan tusuk gigi yang sebelumnya dimasukkan terlebih dahulu ke tempat masuknya kartu ATM.

“Para pelaku ini berbagi peran. Nanti ketika korban saat bertransaksi memasukkan kartu ATM, ternyata bermasalah, nah nanti tiba-tiba ada pelaku lainnya yang berpura-pura sebagai pegawai sebuah bank yang meminta kepada korban untuk menghubungi call center yang ada di mesin ATM. Nah, ini aksi kejahatan dimulai karena korban yang panik pasti menuruti perintah tersebut dan ternyata yang dihubunginya bukan nomor call center resmi dari pihak bank,” papar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito di tempat yang sama.

Maka dari itu, selain memperlihatkan ke-17 pelaku dimana satu diantaranya adalah wanita, polisi juga menunjukkan puluhan kartu ATM dan telpon genggam sebagai sarana mereka melakukan kejahatan. Termasuk beberapa seragam menyerupai seragam petugas bank.

“Kartu-kartu ATM ini asli tapi biasanya tidak ada nilai uang didalamnya. Kartu ini dipakai pelaku untuk menukarkan dengan kartu ATM milik para korban ketika mereka beraksi di dalam mesin ATM,” tandas Anggaito.

(Gading Persada /SMNetwork /CN41 )

Let's block ads! (Why?)