Jaringan Listrik Ganggu Proyek Jalan Layang

SOLO, suaramerdeka.com- Memasuki hari kedua, pelaksana proyek Jalan Layang Manahan akan mendahulukan pekerjaan dengan risiko paling kecil, lantaran pemindahan jaringan listrik dan telepon belum tuntas. Pihak proyek mengaku jaringan listrik yang masih melintang Jl Dr Moewardi mengganggu kegiatan proyek tersebut.

"Masih ada beberapa jaringan listrik bertegangan, termasuk jaringan listrik di bawah tanah sisi selatan perlintasan sebidang. Kemudian beberapa kabel listrik dan telepon juga masih melintang di Jalan Dr Moewardi," ungkap manajer proyek dari PT Yasa Patria Perkasa, Edi Nurahmad, Selasa (20/3).

Edi mengakui, keberadaan jaringan itu cukup menyulitkan pembangunan jalan layang. "Lokasi pemasangan bore pile sudah dipetakan. Idealnya ya jaringan-jaringan itu digeser ke lokasi lain," jelasnya.

Pelindung Kabel

Namun berdasarkan koordinasi dengan instansi terkait, jaringan utilitas itu susah untuk dipindahkan. "Harus disertai pemadaman ke beberapa wilayah dalam jangka waktu yang lama. Kesepakatannya, kami harus memasang beton pelindung kabel itu sebelum meneruskan pembangunan konstruksi di atas jaringan bawah tanah tersebut," tambahnya.

Sementara keberadaan kabel listrik dan telepon di atas Jalan Dr Moewardi, disebut Edi belum mendesak untuk dipindahkan. "Kami akan berkoordinasi kembali dengan instansi terkait. Untuk saat ini, kabel di atas jalan itu belum begitu mengganggu. Hanya saja kalau tak segera dibenahi, nanti bisa berdampak kepada pengerjaan tahap kedua, saat struktur atas mulai dikerjakan," paparnya.

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Surakarta, Joko Supriyanto, tidak menepis potensi gangguan karena belum dipindahkannya jaringan utilitas tersebut.

"Kami sudah memaparkan risiko yang harus dihadapi jika jaringan utilitas tersebut dipindah, kepada pelaksana proyek. Kami hanya bisa mengimbau, pelaksana proyek bisa mengantisipasinya. Sebab pemilik utilitas menyatakan, kabel di bawah tanah itu tidak bisa dipindah," jelas Joko.

(Agustinus Ariawan /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)